Kontroversi puisi sukmawati sukarnoputri

Sukmawati Sukarnoputri
          Sum-Sel, 03 April 2018. Beberapa hari ini di gemparkan dengan adanya puisi kontroversial. Sukmawati sukarnoputri adalah seorang yang baru saja menggemparkan indonesia dengan pusisinya yang berjudul "Ibu Indonesia". Puisinya tersebut menimbulkan banyak reaksi dari tokoh masyarakat dan juga para tokoh agama. termasuk MUI pun ikut bersuara. Sebagaian besar masyarakat menganggap puisi dari ibuk sukmawati tersebut telah melecehkan umat islam.


Pengurus Persaudaraan Alumni 212, Kapitra Ampera mengkritik puisi Sukmawati. Menurut Kapitra yang juga merupakan pengacara Habib Rizieq ini, ada dugaan pelanggaran dalam puisi itu.

"Saya mendapatkan video itu tadi pagi. Sudah saya cermati ada mengenai azan dan cadar, menurut saya ada dugaan kuat mendiskreditkan agama," ujar, Kapitra Ampera kepada wartawan, Senin (2/4/2018).

Menurut Kapitra, Sukmawati tidak seharusnya membanding-bandingkan adzan dengan Kidung Pancasila. Azan yang merupakan panggilan untuk ibadah, lanjut Kapitra, tidak bisa dibandingkan dengan hal lain.
Kapita Ampera Pengurus Alumni 212

"Jangan banding-bandingkan azan. Azan itu panggilan ibadah," tutur Kapitra.

Waketum Gerindra Fadli Zon juga angkat bicara soal inii. Dia menyebut, seharusnya hal yang menyinggung isu sensitif dihindari.

Menurut Fadli, ini belajar dari pengalaman Pilkada 2017. Dia menyebut isu sensitif, termasuk SARA, dapat menimbulkan kegaduhan. 

"Seharusnya semua yang berbau perbedaan itu tidak bolehlah dijadikan sebagai (sarana) menyudutkan orang lain. Apalagi yang sensitif, seperti persoalan agama, suku, dan sebagainya. Itu kan sangat sensitif," kata Fadli di TPU Karet Bivak, Jl Karet Pasar Baru Barat, Jakarta Pusat, Senin (2/4).

Fadli Zon (Wakil Ketua DPR)

"Jadi sebaiknya kita menghindari hal-hal yang seperti itu. Kita sudah lihat akibatnya seperti di dalam kasus Pilkada Jakarta. Itu kan bagaimana reaksi dari umat Islam. Kita berharap tidak ada hal-hal yang seperti itu yang menyinggung," imbuh Wakil Ketua DPR itu.


Pimpinan DPR lainnya, Taufik Kurniawan juga angkat bicara mengenai puisi Sukmawati. Dia menyesalkan puisi tersebut karena dianggap berpotensi menimbulkan konflik.

Taufik menilai puisi tersebut bisa menyinggung perasaan pihak-pihak tertentu. Ini disebabkan puisi Sukmawati itu menyinggung syariat agama.

"Sebab, pasti ada yang tersinggung, tidak terima, bisa-bisa nanti situasinya jadi konflik," tutur Taufik.

Tak hanya itu, Waketum PAN ini menilai puisi Sukmawati bisa menimbulkan reaksi dari umat Islam. Hal tersebut lantaran puisi itu menyinggung soal cadar dan azan. Taufik meminta ke depan Sukmawati lebih berhati-hati.


Taufik Kurniawan (Wakil Ketua DPR)

"Kita berharap untuk Ibu Sukmawati agar lebih berhati-hati dalam berkarya dan ketika menyampaikan kepada publik. Saat ini, semua rentan terprovokasi," sebutnya.


Puisi Sukmawati pun menimbulkan reaksi dari tokoh agama. Ustaz Felix Siauw bahkan membalas puisi itu dengan membuat puisi berjudul 'Kamu Tak Tahu Syariat'.

"Kalau engkau tak tahu syariat Islam, seharusnya engkau belajar bukan berpuisi, harusnya bertanya bukan malah merangkai kata tanpa arti," demikian kutipan puisi Ustaz Feliix yang ia posting melalui akun Facebook-nya, Ustadz Felix Siauw, Senin (2/4).

Dalam puisinya, Felix memang tidak menyebut tentang puisi Sukmawati. Namun poin-poin kunci yang diulas Felix dalam puisinya merupakan hal-hal yang ada di puisi putri proklamator Sukarno itu. 

Sukmawati sudah memberi klarifikasi mengenai puisinya yang menuai kontroversi. Dia menyebut, puisinya itu merupakan opini dari realita yang ada tanpa bermaksud menyinggung soal masalah SARA.


"Saya nggak ada SARA-nya. Di dalam saya mengarang puisi. Saya sebagai budayawati berperan bukan hanya sebagai Sukmawati saja, namun saya menyelami, menghayati khususnya ibu-ibu di beberapa daerah. Ada yang banyak tidak mengerti syariat Islam, seperti di Indonesia timur di Bali dan daerah lain," jelas Sukmawati saat dimintai konfirmasi.

Menurut Sukmawati, puisi yang ditulisnya menggambarkan realitas di Indonesia. Dia mengatakan apa yang dia sampaikan dalam puisi itu merupakan pendapatnya secara jujur.

"Lho Itu suatu realita, ini tentang Indonesia. Saya nggak ada SARA-nya. Di dalam puisi itu, saya mengarang cerita. Mengarang puisi itu seperti mengarang cerita," tuturnya.

Sukmawati lalu bicara soal tuduhan pembanding-bandingan azan dengan kidung 'Ibu Indonesia' yang dipersoalkan Kapitra Ampera. Puisi yang dibacakannya disebut sebagai sebuah opini.

"Soal kidung ibu pertiwi Indonesia lebih indah dari alunan azanmu, ya boleh aja dong. Nggak selalu orang yang mengalunkan azan itu suaranya merdu. Itu suatu kenyataan. Ini kan seni suara ya. Dan kebetulan yang menempel di kuping saya adalah alunan ibu-ibu bersenandung, itu kok merdu. Itu kan suatu opini saya sebagai budayawati. Jadi ya silakan orang-orang yang melakukan tugas untuk berazan pilihlah yang suaranya merdu, enak didengar," tutur dia.

Berikut video lengkap puisi "Ibu Indonesia" yang di bacakan oleh sukmawati

Program Kerja Bakti yang di motori pemerintah dan dinas terkait setempat

Kamis, 09 Maret 2018 di pantai wisata danau ranau kec. Banding Agung telah dilakukan kerja bakti yang dimotori oleh sekolah-sekolah, UPTD, Pihak kecamatan, Staf Desa, Staf Kelurahan, KLH dan Koramil. Informasi yang didapatkan oleh ranaunews dot site bahwa kegiatan ini sudah sering dilakukan oleh dinas terkait tetapi belum dijadwalkan secara seksama.

"Kami mendukung penuh kegiatan ini dan kami sangat senang jadi relawan disini tetapi kami harap kesadaran masyarakat sekitar juga memberikan dukungan berupa tidak membuang sampah sembarangan". Ujar seorang guru dari salah satu sekolahan sebagai peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut.




Wahana Jetski

Perkembangan pesat telah terjadi dalam 2 tahun ini di Kabupaten OKU Selatan, khususnya di kota Wisata Danau Ranau. Ada banyak investor lokal yang mulai tertarik untuk investasi di bidang Pariwisata, salah satunya adalah wahana Jetski yang baru saja di rilis di akhir Januari 2018 ini.
Kami terkendala dalam informasi terkait. Jika teman-teman punya pengalaman dengan Jetski di Danau Ranau silahkan bisa Share di halaman ini.
Salam Marga Khanau.

Danau Ranau

Danau Ranau adalah danau terluas kedua setelah danau toba. Itu kata mbah google. Namun bagi para plancong itu danau terluas di sumatera. Danau ranau memiliki panorama Alam yang begitu menakjubkan dan memiliki destinasi wisata yang sangat banyak.
Danau ranau terletak perbatasan palembang dan lampung namun lebih banyak ke palembang. Dari kota palembang waktu yang harus kita tempuh untuk mencapai danau ranau adalah 8 jam, cukup panjang dan melelahkan namun semua itu akan terbayar dengan keindahan panorama Alam yang masih sejuk dan asri. Danau ranau lebih tepatnya terletak di Propinsi Sumatera Selatan Kabupaten OKU Selatan.
Menurut sejarah yang berkembang di Ranau, danau ranau terbentuk setelah letusan gunung berapi yang sangat besar dan dasar dari gunung itu adalah seluruh wilayah ranau, namun ada bagian terendah yaitu di kaki gunung seminung. Disana terdapat pohon yang besar yaitu pohon ranau tempat tinggal burung rajawali, namun burung itu membuat resah warga sekitar karena sering kali memakan ternak warga. Singkat cerita pohon tersebut di tebang oleh penguasa setempat dan pada bagian tengah pohon menyembur air yang deras, hingga menenggelamkan sekitar pohon membentuk danau yang saat ini kita lihat.
Suasana Di Danau Ranau

      Terlepas dari legenda di atas, danau ranau adalah danau vulkanik yang memiliki luas kurang lebih 8 x 16 km yaitu sekitar 128 Km² Kini sisa dari gunung vulkanik itu adalah bukit barisan yang mengelilingi danau  tersebut. Tak hanya danau namun ada banyak keindahan alam yang lain yang bisa dinikmati di ranau ini.
Suasana sunrise
Yang harus dan tidak boleh tidak jangan sampai kita lewatkan adalah sunrise, begitu tenang dan menyejukan.  Saat keranau jangan lupa untuk mengunjungi Pusri, Banding agung, air terjun subik, pulau mariza, air panas dan tak kalah pentingnya adalah mendaki gunung seminung. Kebayang gak saat di daerah ranau dinginnya itu sudah sampai ketulang, bagaimana dengan dinginnya gunung seminung. Ayo jajal bersamau teman-teman anda.
Pemandian air panas
Pulau Mariza


Note: Kami tidak bertanggung jawab jika ada pungli (pungutan liar) di daerah ranau. Karena tak ada pemerintahan baik di bidang pariwisata maupun pengembangan daerah yang mau memperbaiki ranau.
Di tunggu kunjungannya.